Para Pembicara pada Expo 2013 bincang property |
Jambi-Jumlah perumahan terus
meningkatkan di Kota Jambi. Perumahan ini akan terus naik dimasa akan datang sehingga
perumahan akan lebih banyak di banding jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di
Kota Jambi. Karena sebagian besar masyarakat yang mampu di kabupaten / kota di
Provinsi Jambi akan berinvestasi rumah di Kota Jambi. Hal ini terungkap dalam
bincang EXPO 2013 Bincang Property di Jambi Town Square (Jamtos).
Hadir para pembicara antara lain
H.Sy.Fasha, ME, ketua Asosiasi Tenaga Ahli Kontruksi Provinsi Jambi (ATAKI),
Hasan Fauzie (REI), Pahlevi (BTN/perbankan), ANDI (NGK/Pengembang), Joyo (Dinas
Tata Kota/ Pemerintah), Nita (Garis dimensi/interior).
Fasha sebagai pembicara di Expo 2013 Bincang Property |
Apakah untuk anak-anak yang
menurut ilmu pendidikan atau sekedar investasi. Hal ini harus menjadi pemikiran
kita bersama kedepan, dari sekarang kita sudah harus memulai pembangunan secara
VERTIKAL karena makin lama lahan Kota Jambi makin sempit dan tidak memungkinkan
lagi pengenbangan secara horizontal,”ungkap Fasha yang merupakan kandidat kuat Walikota
Jambi.
Fasha juga menyorot tentang fasos
fasum yang sering terabaikan oleh pengembang. Memang kalau mengacu kepada peraturan
70:30 sangat lah memberatkan pengembang dari sisi komersial. Kalaulah bisa di
Revisi menjadi 80;20 atau 75:25 para pengembang bisa lebih focus untuk fasos
dan fasum.
Peserta dan Undangan yang hadir |
Fasha juga meminta agar ada
regulasi yang mengatur tentang pengembang yang lalai melaksanakan kewajiban
tersebut (punishment) karena kasihan konumen dan umumnya hal ini terjadi pada
perumahan menengah ke bawah (RS//RSS), Fasha juga menyorot tentang fasilitas
perbankan agar lebih mudah masyarakat bisa mendapatkan fasilitas kredit, karena
minat masyarakat kecil sangat besar untuk memiliki rumah sendiri. “Saya sudah
puluhan kali mengeluarkan dukungan dan jaminan untuk masyarakat kecil yang mau
kredit perumahan, karena ada salah satu persyaratan yakni pekerjaan si
konsumen. Menurut pemikiran saya, kredit perumahan adalah kredit yang sangat menguntungkan
perbankan dan sangat aman sekali, dari sisi safety factor sangat lah tidak
mungkin konsumen kabur membawa rumahnya kecuali motor/mobil dan surat-surat
kepemilikan atas objek tersebut ada pada perbankan dan apabila terjadi kemacetan
sangat mudah menawarkan kepada calon konsumen lain untuk melanjutkannya karena
harga rumah dan tanah tidak pernah turun,”tegas Fasha.
Tentang tenaga kerja lokal juga
disorot Fasha, bagaimana tidak : ”Tadi disampaikan oleh ketua REI bahwa dalam
pembangunan perumahan senilai Rp 1 M dibutuhkan tenaga kerja idealnya 100
orang, coba kita hitung dalam setahun berapa Miliar pembangunan perumahan di
Kota Jambi ini? Berarti dari sektor property saja sudah penyumbang terbesar
untuk pengentasan pengangguran di Kota Jambi ini, “Sepanjang para pengembang
komit untuk memaksimalkan peran tenaga kerja lokal dan hal ini perlu regulasi
dari pihak pemerintah,” tegas Fasha.
Pembicara menyampaikan
permasalahan dan harapan-harapan ke depan tentang pengembangan perumahan.