Rabu, 23 Januari 2013

Fasha : Jumlah Rumah Lebih Banyak Dibanding KK di kota Jambi



Para Pembicara pada Expo 2013 bincang property
Jambi-Jumlah perumahan terus meningkatkan di Kota Jambi. Perumahan ini akan terus naik dimasa akan datang sehingga perumahan akan lebih banyak di banding jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di Kota Jambi. Karena sebagian besar masyarakat yang mampu di kabupaten / kota di Provinsi Jambi akan berinvestasi rumah di Kota Jambi. Hal ini terungkap dalam bincang EXPO 2013 Bincang Property di Jambi Town Square (Jamtos).

Hadir para pembicara antara lain H.Sy.Fasha, ME, ketua Asosiasi Tenaga Ahli Kontruksi Provinsi Jambi (ATAKI), Hasan Fauzie (REI), Pahlevi (BTN/perbankan), ANDI (NGK/Pengembang), Joyo (Dinas Tata Kota/ Pemerintah), Nita (Garis dimensi/interior).

Fasha sebagai pembicara di Expo 2013 Bincang Property
Apakah untuk anak-anak yang menurut ilmu pendidikan atau sekedar investasi. Hal ini harus menjadi pemikiran kita bersama kedepan, dari sekarang kita sudah harus memulai pembangunan secara VERTIKAL karena makin lama lahan Kota Jambi makin sempit dan tidak memungkinkan lagi pengenbangan secara horizontal,”ungkap Fasha yang merupakan kandidat kuat Walikota Jambi.

Fasha juga menyorot tentang fasos fasum yang sering terabaikan oleh pengembang. Memang kalau mengacu kepada peraturan 70:30 sangat lah memberatkan pengembang dari sisi komersial. Kalaulah bisa di Revisi menjadi 80;20 atau 75:25 para pengembang bisa lebih focus untuk fasos dan fasum.

Peserta dan Undangan yang hadir
Fasha juga meminta agar ada regulasi yang mengatur tentang pengembang yang lalai melaksanakan kewajiban tersebut (punishment) karena kasihan konumen dan umumnya hal ini terjadi pada perumahan menengah ke bawah (RS//RSS), Fasha juga menyorot tentang fasilitas perbankan agar lebih mudah masyarakat bisa mendapatkan fasilitas kredit, karena minat masyarakat kecil sangat besar untuk memiliki rumah sendiri. “Saya sudah puluhan kali mengeluarkan dukungan dan jaminan untuk masyarakat kecil yang mau kredit perumahan, karena ada salah satu persyaratan yakni pekerjaan si konsumen. Menurut pemikiran saya, kredit perumahan adalah kredit yang sangat menguntungkan perbankan dan sangat aman sekali, dari sisi safety factor sangat lah tidak mungkin konsumen kabur membawa rumahnya kecuali motor/mobil dan surat-surat kepemilikan atas objek tersebut ada pada perbankan dan apabila terjadi kemacetan sangat mudah menawarkan kepada calon konsumen lain untuk melanjutkannya karena harga rumah dan tanah tidak pernah turun,”tegas Fasha.
Tentang tenaga kerja lokal juga disorot Fasha, bagaimana tidak : ”Tadi disampaikan oleh ketua REI bahwa dalam pembangunan perumahan senilai Rp 1 M dibutuhkan tenaga kerja idealnya 100 orang, coba kita hitung dalam setahun berapa Miliar pembangunan perumahan di Kota Jambi ini? Berarti dari sektor property saja sudah penyumbang terbesar untuk pengentasan pengangguran di Kota Jambi ini, “Sepanjang para pengembang komit untuk memaksimalkan peran tenaga kerja lokal dan hal ini perlu regulasi dari pihak pemerintah,” tegas Fasha.

Pembicara menyampaikan permasalahan dan harapan-harapan ke depan tentang pengembangan perumahan.