Rabu, 01 Mei 2013

Warga Rela Berjam-jam Nunggu Fasha

Dinanti Warga : Sosok Calon Walikota Jambi, Sy Fasha sangat  Dinantikan ratusan warga  sei.putri saat melakukan pertemuan akhir pekan kemarin


JAMBI – Kerinduan masyarakat Kota Jambi akan sosok pemimpin yang bisa membawa perubahan sudah sampai puncaknya. Warga yang rindu pemimpin pembawa perubahan, rela menunggu berjam-jam hanya untuk bertemu calon pemimpin yang belum pernah mengumbar janji-janji manis.

             Seperti nampak di Kelurahan Sungai Putri, Sabtu (27/4) kemarin. Ratusan warga 5 RT rela menunggu kedatangan H Sy Fasha, calon Wali Kota yang diusung beberapa partai besar. Bahkan, saking ramainya warga yang menunggu, sempat memacetkan arus lalu lintas di seputaran tempat acara digelar, karena membludak nya warga sampai ke jalan raya.

            Acara dikemas dalam bentuk dialog itu digelar Tim Persada. Tampak hadir semua 5 Ketua RT, dan tokoh masyarakat Kota Jambi. Seperti, Hamid, Raden Hasan, Halimin, Selamat, Mardjani, Soewarno Soerinta, Nasrul Yasir, Syamsir Naim. Ada juga para tokoh pemuda, pengurus PP, majelis taklim, dan para ulama se-Sungai Putri, serta pengurus partai koalisi pendukungan pasangan Fasha dan Abdullah Sani.

“Kami rela menunggu berjam-jam, karena  ingin nak ketemu langsung dan ngobrol dengan Pak Fasha. Soalnya kami selalu diberinyo sedekah dan zakat,” kata Beti, seorang warga yang  berprofesi sebagai penyapu jalan.

Fasha sendiri meminta maaf karena warga rela menunggu berjam-jam. Fasha beralasan karena sedang ada kegiatan di satu tempat yang tidak bisa ditinggalkan. Silaturahmi dan dialog berjalan lancar. Apa yang menjadi keraguan dan permasalahan masyarkat selama ini sudah terjawab semua dari dialog tersebut.

Warga juga kagum dengan sosok Fasha yang sering muncul tiba-tiba. “Kalo kami lagi nyapu jalan, diok dak sungkan nyapa kami dan ngobrol dengan kami. Pasti diok nanyo kabar anak-anak kami. Memang diok dak pernah minta tolong kami untuk dipilih, tapi rasonyo bedoso besak kalo sayo dan keluarga dak milih diok,” tambah Beti.

Pada dialog itu sendiri, warga umumnya mengeluhkan biaya pendidikan yg mahal, kesehatan yang tidak manusiawi. Juga tentang jalan lingkungan banyak rusak, honor RT kecil, insentif guru ngaji kecil, lampu jalan tidak ada. Fasha sendiri menginventarisir permasalahan itu. Apa yang dikeluhkan warga itu dijawab dengan kalem oleh kandidat kharismatik ini. 

Tak ada satupun penjelasan Fasha yang menuding atau menyalahkan pemerintah/ incumbent tentang kesemrawutan kondisi kota Jambi saat ini. Inilah yang membuat semua warga merasa salut atas sosok Fasha.

 "Saya pernah ikut sosialisasi semua kandidat cawako. Mereka semua menyalahkan incumbent. Namun dari tadi saya belum pernah mendengar Pak Fasha menyalahkan incumbent/ pemerintahan saat ini. Inilah yang membuat saya tertarik dengan figur ini,” kata Wawan, tokoh pemuda setempat.

Dialog berakhir pukul 17.30. Fasha berpamitan karena belum menunaikan Salat Ashar. “Saya tau bahwa banyak warga yang belum Salat Ashar, karena menunggu saya. Jadi kalau sampe tidak salat sore ini, maka saya menjadi berdosa besar. Saya menjadi penggung dosa tersebut. Maka dari itu dialog kita akhiri dahulu,” kata Fasha.

Dialog itu terbatas waktu, karena masih banyak warga yang ingin menyampaikan uneg-unegnya. Acara ditutup dengan doa oleh tokoh masyarakat yang sekaligus imam di masjid lingkungan sekitar.