Jambi- Ratusan warga dan jamaah
pengajian dari berbagai belahan Kota Jambi, kamis kemarin (17/01) berkumpul di
kediaman ustadz Andre di RT 04 Talang Gulo TPA menunggu kedatangan Fasha.
Sebagian warga ternyata ada yang
bertaruh bahwa Fasha tidak mungkin mau datang ketempat mereka karena kondisi
jalan yang sangat parah, berlumpur dan masih tanah kuning, dalam keadaan rusak
berat dengan panjang lebih kurang 3,5 km.
Meskipun agak terlambat dari
jadwal yakni jam 20.00 WIB, ternyata Fasha datang juga.
"Kami taruhan dengan jamaah
lain, tidak mungkin Pak Fasha memenuhi undangan malam-malam begini dan tempat
yang lokasi jalannya sangat parah dan tergolong masuk ke perkebunan karet warga
yang sangat sepi. Eeh ternyata Fasha ber off road ria ke tempat kami, luar
biasa pemimpin satu ini," celetuk Jummedi, salah satu warga. Begitu sampai
tempat acara, Fasha yang menggunakan mobil 4x4 double cabin Toyota Hard Top dan
mengemudikan sendiri kendaraannya ternyata membawa sopir, tapi disuruh duduk
disebelahnya.
Fasha langsung disambut dan
dielu-elukan warga dengan Shalawat Badar. Di halaman rumah dan dalam rumah
sudah menunggu ratusan warga dan beberapa tokoh masyarakat dan ulama-ulama
sekitar serta ketua RT 04 dan pimpinan jamaah pengajian ustadz Andre yang
didampingi orang tuanya Bapak Jaya.
Dalam sambutannya Fasha banyak
bernostalgia tentang keadaan lokasi yang dia dapati barusan. "Saya tidak
menyangka kalau di wilayah Kota Jambi masih ada jalan yang seperti ini,
mengingatkan saya pada saat saya masih bekerja sebagai Konsultan Teknik yang
banyak mengawasi pembangunan jalan dan jembatan di Provinsi Jambi kurun waktu
1991-1998. Saya sering Off Road untuk menembus daerah tersebut, bagi saya ini
bukan suatu halangan untuk saya tidak mau datang memenuhi undangan warga dan
majelis taklim, sudah biasa kondisi seperti ini saya dapati namun saya heran
juga kalau kondisi seperti ini masih ada di berbagai tempat di Kota Jambi ini,
"ujar Fasha.
Fasha juga tanpa dimintai oleh
warga langsung menyampaikan niatnya untuk memperbaiki jalan tersebut namun
tidak sampai mengaspal. "Ada yang bisa saya lakukan tanpa menunggu saya
menjadi walikota dauhlu, namun ada yang saya lakukan harus menunggu saya jadi
walikota dulu" sebut Fasha
Saat sambutan Fasha sedang
berlangsung, tiba-tiba listrik padam. Fasha langsung bertanya apakah disini
memakai PLN, di jawab warga setempat bahwa mereka disini menggunakan genset
bermesin dompeng buatan China. "PLN tidak mau memasang tiang ke tempat
kami pak, karena penduduk kami hanya sedikit seperti yang diungkapkan ketua RT
04, "sebutnya.
Fasha termenung mendengar
penjelasan ketua RT setempat."Seharusnya pihak pemerintah harus melihat
keadaan masyarakat disini, apa lagi ini adalah kawasan Tempat Pembuangan Akhir
sampah se Kota Jambi," katanya.
Di Kota-kota besar , dimana
kawasan TPA selalu mendapat perhatian lebih dari pemerintah setempat. Fasha
mengimbau agar warga setempat menggunakan hak pilih nya pada saat Pilwako
nanti, apapun yang dialami selama ini janganlah membuat masyarakat sekitar
untuk apathis dan golput.
"Ada harapan besar dari
masyarakat yang menjadi beban dan tanggung jawab saya nanti kedepan sekiranya
Allah SWT memberikan Ridho kepada saya untuk memimpin Kota Jambi ke depan,"
harapnya. dalam Dialog itu, ada beberapa warga yang memberikan apresiasi
terhadap pergerakan Fasha selama ini yang mereka amati dan ikuti.
"Semoga mata dan hati
masyarakat Jambi bisa melihat dan memilih dengan hati nuraninya,
amin,"ungkap Bapak Jumedi. Salah satu warga ibu Ida, meminta agar Fasha
bisa membuat dunia pendidikan di kota jambi bida berpihak kepada masyarakat
miskin. Dan Ustadz Andre pun memberikan tausiyah agama kepada para tamu dan
warga.
"Saya melihat dengan mata
batin, sosok Bapak Fasha Insya Allah niatnya tulus dan ikhlas, "katanya.
Ustadz Andre merasa senang dan berbangga hati dikarenakan kesediaan Fasha
memenuhi undangan warga meskipun kondisi daerahnya seperti ini."Saya
perhatikan bahwa Figur Fasha adalah figur bapak Fasha ini saya amati adalah
figur pemberani serta bertarung dan dia berjuang Single Fighter tanpa membawa
nama besar keluarga, inilah yang kami salut dengan beliau,"disambut gelak
tawa para jamaah.
"Insya Allah kalau beliau
jadi walikota nanti, beliau tidak diatur keluarganya,"disambut ucapan
AMIIN oelh para warga yang hadir.
Acara berlangsung sampai pukul
23.30 WIB, ditutup dengan do'a oleh Bapak Jaya selaku pemilik rumah yang
merupakan orang tua Ustadz Andre.