Sabtu, 05 Januari 2013

Warga Kota Jambi Makin Simpatik Dengan Fasha



DEKAT DENGAN WARGA : SY Fasha berdialog dengan warga
Jambi- Ratusan warga blok C Perumnas Aur Duri menunggu kedatangan Fasha, Calon Walikota Jambi periode 2013-2018. Fasha datang hanya di temani supir saja, dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia. Penampilan kandidat walikota satu ini jauh dari kesan mewah maupun protokoler layaknya seorang pemimpin yang selalu di kawal puluhan tim sukses dengan iring-iringan mobil.
Fasha melenggang dengan gagahnya sendirian, membuat ibu-ibu teriak senang melihatnya, “Betullah kato orang bapak tuh, kemano-mano jalan sendirian dan ramah, dak ado kesan pejabat samo sekali,” ungkap Yanti yang datang dari simpang rimbo. Fasha langsung menyalami semua warga yang hadir, berjubelnya warga sampai menutup jalan di lingkungan terebut. Warga menyiapkan tenda 6 unit, tapi tetap saja tidak bisa menampung antusias warga yang hadir. Meskipun dalam suasana  cuaca yang cukup panas tapi tidak menyurutkan keinginan warga untuk berjumpa dan berdialog dengan Fasha.

Meskipun, tampak baju Fasha berkeringat, namun bapak dari tiga anak ini tetap semangat memberikan sambutan sekaligus memaparkan programnya ke depan. Apabila terpilih menjadi walikota nanti, semua program diulas dengan sangat jelas satu persatu, termasuk antisipasi dan sumber dananya. “Selalu kita mendengar, bahwa pemerintah tidak bisa membangun karena dan APBD minim dan permasalahan ini menjadi jawaban klise atau kambing hitam selama ini padahal banyak sekali sumber-sumber dana yang bisa kita gunakan untuk mewujudkan pembangunan tersebut,”tegas Fasha.

Sejumlah warga pun berebut bertanya kepada Fasha. Rtm.Ayudiyah mempertanyakan sekolah-sekolah favorit (RSBI) apakah bisa di bebaskan dari biaya-biaya uang pangkal. Daftar ulang LKS dan lain-lain.” Dan apakah bisa kami yang miskin ini menyekolahkan anak kami ke sekolah-sekolah tersebut, “tanya Rtm,Ayudiyah.

Tokoh masyarakat RD Asnawi mengungkapkan kekagumannya kepada Fasha. “Saya merinding mendampingi pak Fasha bersalaman dengan ibu-ibu, kami yang jantan bae suko dengan pak Fasha aplolagi perempuan saking kharismatik nya beliau ini, dan sayo SMS pun selalu dibalas nyo, padahal diok dak kenal sayo dan sayo pun belum pernah ketemu langsung cuman nonton TV dan liat balihonya bae,” beber RD Asnawi yang disambut gelak tawa oleh para warga yang hadir. Lain lagi Sumiyati. Dia mengungkapkan pengalaman buruk nya, waktu mengurus surat keterangan kematian  suami di kantor kelurahan Penyengat Rendah. “Sudahlah kami disuruh nunggu berjam-jam, di mintai duit pulo, gaya pegawai di sano arogan galo, cam mmano katonyo pelayan masyarakat, apo dak tau pemimpin sekarang nih tingkah anak buah nyo sering nyakiti kami yang warga kecil nih, tolong bapak benahin semua pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan pak, kalo nanti jadi wali kota,”kata Sumiati sambil menangis. Sumiati membayangkan anak-anaknya yang sudah menjadi anak yatim. Fasha menyimak dengan serius semua yang dikeluhkan warga dan tampak mata Fasha berlinang air mata mendengar cerita sumiati tersebut.

Fasha pun menjawab dengan lugas,”Semua masyarakat punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencicipi sekolah-sekolah RSBI tersebut, sekalipun saat ini banyak permainan dalam PSB di lingkungan RSBI, bila perlu ke depannya untuk PSB kita libatkan Perguruan Tinggi untuk Panitia penerimaannya,” katanya. Pihak sekolah hanya menerima hasil dari panitia  tersebut dab tidak ada lagi intervensi dari kepala sekolah yang berkaitan dengan PSB nanti.

“Coba kita perhatikan, semua palajar yang juara Olimpiade matematika apakah ada yang dari RSBI di kota jambi ini?, “beber Fasha yang selama ini mengamati pendidikan di kota Jambi ini. Semua bertepuk tangan mendengar jawaban Fasha tersebut.

“Untuk Kakanda RD Asnawi, saya  ucapkan terima kasih atas atensinya selama ini, bahagia dan bangga sekali saya hari ini bisa langsung bertemu dengan kakanda padahal selama ini kiata hanya ber SMS an saja, sampaikan salam hormat saya pada seluruh keluarga besar kakanda, saya baru tau saat ini kalau lah kakanda adalah salah satu keturunan Pahlawan kita Sulthan Thaha, sangat kurang ajar sekali kalau selama ini saya hanya ber SMS dengan kakanda, “ sesal Fasha.

 Dia juga menanggapi pertanyaan dari Sumiati. “Saya sudah banyak mendengar tentang hal tersebut, termasuk banyak oknum Lurah yang sering datang siang dengan alasan ada rapat walikota padahal tidak seperti itu,”katanya. Maka dari itu untuk mengubah mental dan prilaku abdi negara tersebut, Fasha punya program berkantor di kelurahan dan kecamatan nantinya. Hal ini dilakukan guna mengantisifasi hal-hal tersebut dan laporan ABS saja dari perangkat-perangkat pemerintah tersebut. “Saya yakin, semua masih bisa di perbaiki sepanjang Pemimpin punya komitmen dan juga keejahteraan aparatur perlu juga diperhatikan agar lebih baik ke depannya, saya sudah punya konsep untuk semua hal tersebut, tapi saat ini saya belum bisa berbuat apa-apa, bersabarlah waktu kita memilih pemimpin baru,”tegasnya. “Semoga nanti, Jambi baru pemimpin baru,”. Amin teriak warga kompak.