DEKAT DENGAN WARGA : SY Fasha berdialog dengan warga |
Jambi- Ratusan warga blok C
Perumnas Aur Duri menunggu kedatangan Fasha, Calon Walikota Jambi periode
2013-2018. Fasha datang hanya di temani supir saja, dengan menggunakan mobil
Daihatsu Xenia. Penampilan kandidat walikota satu ini jauh dari kesan mewah maupun
protokoler layaknya seorang pemimpin yang selalu di kawal puluhan tim sukses
dengan iring-iringan mobil.
Fasha melenggang dengan gagahnya sendirian,
membuat ibu-ibu teriak senang melihatnya, “Betullah kato orang bapak tuh,
kemano-mano jalan sendirian dan ramah, dak ado kesan pejabat samo sekali,”
ungkap Yanti yang datang dari simpang rimbo. Fasha langsung menyalami semua
warga yang hadir, berjubelnya warga sampai menutup jalan di lingkungan terebut.
Warga menyiapkan tenda 6 unit, tapi tetap saja tidak bisa menampung antusias
warga yang hadir. Meskipun dalam suasana
cuaca yang cukup panas tapi tidak menyurutkan keinginan warga untuk
berjumpa dan berdialog dengan Fasha.
Meskipun, tampak baju Fasha
berkeringat, namun bapak dari tiga anak ini tetap semangat memberikan sambutan
sekaligus memaparkan programnya ke depan. Apabila terpilih menjadi walikota
nanti, semua program diulas dengan sangat jelas satu persatu, termasuk antisipasi
dan sumber dananya. “Selalu kita mendengar, bahwa pemerintah tidak bisa
membangun karena dan APBD minim dan permasalahan ini menjadi jawaban klise atau
kambing hitam selama ini padahal banyak sekali sumber-sumber dana yang bisa
kita gunakan untuk mewujudkan pembangunan tersebut,”tegas Fasha.
Sejumlah warga pun berebut
bertanya kepada Fasha. Rtm.Ayudiyah mempertanyakan sekolah-sekolah favorit (RSBI)
apakah bisa di bebaskan dari biaya-biaya uang pangkal. Daftar ulang LKS dan
lain-lain.” Dan apakah bisa kami yang miskin ini menyekolahkan anak kami ke
sekolah-sekolah tersebut, “tanya Rtm,Ayudiyah.
Tokoh masyarakat RD Asnawi
mengungkapkan kekagumannya kepada Fasha. “Saya merinding mendampingi pak Fasha
bersalaman dengan ibu-ibu, kami yang jantan bae suko dengan pak Fasha aplolagi
perempuan saking kharismatik nya beliau ini, dan sayo SMS pun selalu dibalas
nyo, padahal diok dak kenal sayo dan sayo pun belum pernah ketemu langsung cuman
nonton TV dan liat balihonya bae,” beber RD Asnawi yang disambut gelak tawa
oleh para warga yang hadir. Lain lagi Sumiyati. Dia mengungkapkan pengalaman
buruk nya, waktu mengurus surat keterangan kematian suami di kantor kelurahan Penyengat Rendah. “Sudahlah
kami disuruh nunggu berjam-jam, di mintai duit pulo, gaya pegawai di sano arogan
galo, cam mmano katonyo pelayan masyarakat, apo dak tau pemimpin sekarang nih
tingkah anak buah nyo sering nyakiti kami yang warga kecil nih, tolong bapak
benahin semua pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan pak, kalo nanti jadi
wali kota,”kata Sumiati sambil menangis. Sumiati membayangkan anak-anaknya yang
sudah menjadi anak yatim. Fasha menyimak dengan serius semua yang dikeluhkan
warga dan tampak mata Fasha berlinang air mata mendengar cerita sumiati
tersebut.
Fasha pun menjawab dengan lugas,”Semua
masyarakat punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencicipi sekolah-sekolah RSBI
tersebut, sekalipun saat ini banyak permainan dalam PSB di lingkungan RSBI,
bila perlu ke depannya untuk PSB kita libatkan Perguruan Tinggi untuk Panitia
penerimaannya,” katanya. Pihak sekolah hanya menerima hasil dari panitia tersebut dab tidak ada lagi intervensi dari
kepala sekolah yang berkaitan dengan PSB nanti.
“Coba kita perhatikan, semua
palajar yang juara Olimpiade matematika apakah ada yang dari RSBI di kota jambi
ini?, “beber Fasha yang selama ini mengamati pendidikan di kota Jambi ini. Semua
bertepuk tangan mendengar jawaban Fasha tersebut.
“Untuk Kakanda RD Asnawi,
saya ucapkan terima kasih atas atensinya
selama ini, bahagia dan bangga sekali saya hari ini bisa langsung bertemu
dengan kakanda padahal selama ini kiata hanya ber SMS an saja, sampaikan salam
hormat saya pada seluruh keluarga besar kakanda, saya baru tau saat ini kalau
lah kakanda adalah salah satu keturunan Pahlawan kita Sulthan Thaha, sangat
kurang ajar sekali kalau selama ini saya hanya ber SMS dengan kakanda, “ sesal
Fasha.
Dia juga menanggapi pertanyaan dari Sumiati. “Saya
sudah banyak mendengar tentang hal tersebut, termasuk banyak oknum Lurah yang
sering datang siang dengan alasan ada rapat walikota padahal tidak seperti itu,”katanya.
Maka dari itu untuk mengubah mental dan prilaku abdi negara tersebut, Fasha
punya program berkantor di kelurahan dan kecamatan nantinya. Hal ini dilakukan
guna mengantisifasi hal-hal tersebut dan laporan ABS saja dari perangkat-perangkat
pemerintah tersebut. “Saya yakin, semua masih bisa di perbaiki sepanjang
Pemimpin punya komitmen dan juga keejahteraan aparatur perlu juga diperhatikan
agar lebih baik ke depannya, saya sudah punya konsep untuk semua hal tersebut,
tapi saat ini saya belum bisa berbuat apa-apa, bersabarlah waktu kita memilih
pemimpin baru,”tegasnya. “Semoga nanti, Jambi baru pemimpin baru,”. Amin teriak
warga kompak.